Kelanjutan Issue 200 Daftar Mubalig



Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima estafet dari Kementerian Agama untuk menyusun daftar mubalig atau penceramah yang dianggap kompeten, berkomitmen pada nilai kebangsaan, dan memiliki reputasi positif.

Namun daftar itu dinilai tak akan berdampak signifikan terhadap komunitas Muslim, terutama karena para ulama di MUI tak satu suara tentang pembuatan daftar mubalig.

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, menyatakan lembaganya tidak akan merekomendasikan nama-nama mubalig. Ia berkata, MUI hanya akan membuat daftar umum penceramah agama yang tidak didasarkan pada kriteria tertentu.

"Yang mungkin kami lakukan adalah membuat daftar yang menyebut nama, alamat, pendidikan. Kami tidak akan menilai atau mengkualifikasi orang," ujar Anwar melalui sambungan telepon, Minggu (27/05).

"Program itu mahal, MUI tidak ada biaya untuk itu," tambahnya.

Anwar menuturkan, selain daftar identitas, MUI juga dapat menggelar pelatihan mubalig yang tidak bersifat wajib. Artinya, mereka yang tidak mengikuti pelatihan itu tetap dapat menyandang status sebagai penceramah agama.

Yang jelas, kata Anwar, MUI tidak akan melanjutkan daftar yang disusun Kemenag. "Itu bukan program kami," katanya.

Perkataan Anwar berseberangan dengan yang dikatakan Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin. Ketika bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Selasa lalu (22/05), Ma'ruf menyebut daftar mubalig penting sebagai rujukan umat Islam.

"Ini diperlukan untuk penertiban. Masak ada yang hanya bisa maki-maki kemudian jadi mubalig," tuturnya.

Daftar 200 mubalig yang diterbitkan Kementerian Agama jelang Ramadhan lalu menuai pro dan kontra. Walau begitu, Kemenag berkeras tak akan mencabut rekomendasi itu.

Sebagai jalan tengah, mereka hanya akan menerima usulan nama mubalig dan meneruskannya kepada MUI. Nama-nama mubalig tersebut lantas akan dikaji MUI dan ormas Islam seperti Muhamadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

MUI menyebut akan bertanggung jawab atas dai atau mubalig yang mereka masukkan ke dalam daftar rekomendasi. Mereka tidak akan bertanggung jawab atas penceramah agama yang menyimpang. 

Sumber

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44272867

1 Response to "Kelanjutan Issue 200 Daftar Mubalig"

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==